Bismillah....MAHA SUCI ENGKAU YAA ROBB dan MAHA SEMPURNA ATAS PENCIPTAAN-MU
Kisah sederhana dan tips sehat dari cerita berikut ini semoga ALLAH SWT. akan membuka kepahaman dan keyakinan bahwa ALLAH tempat bersandar kita dan tempat mengadu kita semua.....amin
Kisah sederhana dan tips sehat dari cerita berikut ini semoga ALLAH SWT. akan membuka kepahaman dan keyakinan bahwa ALLAH tempat bersandar kita dan tempat mengadu kita semua.....amin
Mengatasi Rasa Takut
Seperti kata Sepia Benarkah kita takut hujan? Tidak. Yang benar
kita… takut basah! Tuh, lihat. Anak kecil justru main hujan-hujanan karena
tidak takut basah. Tapi, takut basah pun masih salah. Yang lebih tepat lagi
adalah kita takut dengan konsekuensi basah. Jadi nggak bisa ngantor lah. Jadi
malu sama orang lah. Jadi sakit lah.
Takut adalah mekanisme alamiah yang diberikan Tuhan kepada kita.
Tujuannya adalah, agar kita menjadi berhati-hati, dan karena itu jadi selamat.
Sebenarnya yang kita takutkan seringkali bukan sesuatu yang langsung dihadapi,
tapi konsekuensi lanjut dari sesuatu itu. Misalnya, takut hujan. Maksud
sesungguhnya adalah takut menjadi basah sehingga jadi malu kepada orang lain,
atau jadi sakit. Nah, bila konsekuensi ini tidak lagi menakutkan buat kita
(misalnya yakin tidak akan jadi sakit, atau niat sudah pulang dari kantor),
maka sesuatu itu juga menjadi tidak lagi menakutkan.
MENGHILANGKAN RASA TAKUT |
Takut hantu?
Apa sih yang membuat kita takut hantu? Pasti karena bayangan si
hantu itu akan mencekek kita, lalu kitanya jadi mati. Atau si hantu masuk ke
dalam diri kita, lalu kitanya jadi nggak sadar, lalu terjun bebas keluar
jendela, lalu mati. Pokoknya apapun yang dilakukan si hantu itu… ujung-ujungnya
kita mati. Nah, itulah dia! Yang kita takutkan sebenarnya bukan si hantu, tapi
ujung-ujungnya kita mati itu. (Padahal statistik bahwa hantu alias jin membunuh
manusia itu sulit untuk dipercaya. Ngapain si jin itu capek-capek ’ngerjain
kita’, emangnya dia dapat untung apaan? Dunianya juga tersekat berbeda.)
”Loe mikir si jin itu nyekek, lalu loe mati, gitu kan..?” kata
temen mengomentari alasan saya mencari tahu soal jin dalam pandangan Islam.
”Kalau kita tidak takut mati, ya kita tidak takut jin…”, kira-kira begitu saran
dia.
Nyatanya memang kebanyakan orang di dalam hidupnya tidak akan
pernah bertemu jin (dunianya memang beda). Yang sudah ketemu pun ternyata
jinnya tidak mau berurusan dengan orang (emang jin gembira begitu ketemu orang?
Dulu di TV ada reality show Dunia Lain. Jinnya sering males keluar, tahu
dikerjain orang untuk cari duit.). Jadi sebenarnya ketakutan itu lebih karena
bayangan dalam pikiran kita sendiri. Kejadian aslinya, jauh berbeda dari yang
dibayangkan orang, yaitu jin ternyata enggan bertemu manusia. (Makanya jangan
percaya dengan film-film horor hasil imajinasi sutradara yang memang mau cari
duit dengan cara nakut-nakutin orang. Jin itu nggak suka pamer seperti di
film.).
Jadi, alasan sesungguhnya kita itu takut… mati! Kebanyakan kita
itu nyadar bahwa amalannya masih sedikit, lebih banyak dosanya, makanya takut
mati. Takut dengan konsekuensi hidup sesuah mati.
Mengurangi rasa takut
Bagaimana mengurangi rasa takut? Jawabannya ada tiga. Satu,
mengantisipasi konsekuensi suatu kejadian. Dua, mengetahui lebih banyak untuk
mengetahui bahwa konsekuensi yang terjadi tidaklah seperti yang kita andaikan.
Tiga, berlindung dengan ahlinya.
Misalnya kita takut ular. Yang betul adalah, kita takut mati
karena digigit ular berbisa, atau takut mati dibelit ular besar. Untuk
mengurangi rasa takut terhadap ular bisa dilakukan tiga cara.
Pertama, bila takut dengan racun ular, maka seseorang bisa
menyediakan serum anti racun ular. Dengan membawa perbekalan serum anti bisa
ular, tentu rasa takut ular akan berkurang.
Kedua, mengenal ular lebih jauh. Perhatikan para pawang ular di
TV, bukankah mereka tertawa-tawa sambil memegang ular? Bagi mereka, ular bukan
makhluk yang asing. Mereka tentu tahu ular berbahaya, tapi mereka mengenal
tabiat ular sehingga bisa memperlakukannya dengan benar. (kalau Anda takut berlebihan
terhadap ular, mungkin terapi mengenal ular seperti yang dilakukan Paman Tyo
yang belajar menyentuh ular piaraan (pet animal) ini bisa berguna.)
Ketiga, berlindung dengan ahlinya. Kalau kita takut ular, lalu
kita minta tolong pawang ular untuk menemani (melindungi) kita, maka rasa takut
itupun akan berkurang. Kita tahu, si pawang akan mengurus si ular, jadi kita
tidak perlu berurusan dengan si ular tersebut.
Bagaimana mengurangi rasa takut terhadap hantu?
Pertama, tentu saja meningkatkan amal kita sehingga merasa siap
untuk mati. Loh? Iya, dengan siap dengan amalan baik, jiwa akan menjadi tenang,
dan anehnya justru menjadi lebih berani menghadapi kehidupan ini (termasuk di
dalamnya andai ketemu hantu iseng).
Kedua, mempelajari melalui guru yang benar tentang siapa itu
jin. Sebuah buku karangan Quraish Shihab berjudul ’Yang Tersembunyi: Jin,
Iblis, Setan & Malaikat’ adalah buku yang membahas makhluk-makhluk gaib
dengan rujukan dari Qur’an dan Hadits. Tentu ini jauh lebih terpercaya daripada
sumber para dukun (yang tentu saja bisa dikelabuhi oleh jin itu sendiri).
Menurut Qur’an, jin itu seperti halnya manusia adalah makhluk Tuhan biasa. Ada
yang kuat, ada yang lemah. Mati juga seperti manusia. Ada jin yang beriman dan
taat, adapula yang ingkar dan durhaka. Dunianya pun berbeda, dan secara umum
jin tidak punya kepentingan untuk berinteraksi dengan manusia. Setan adalah
sebutan untuk jin maupun manusia yang ’meniupkan’ rasa was-was (ragu-ragu) agar
manusia menjauh dari beriman kepada Allah swt. Sifat setan ini bisa dihalau
dengan berlindung sungguh-sungguh kepada Allah. Kesimpulan buku itu, musuh kita
adalah setan, bentuknya manusia dan jin yang mengajak kepada kedurhakaan
terhadap Tuhan. Karena kita menjadi lebih tahu tentang jin (dan ternyata beda banget
dengan yang disampaikan sutradara-film-horor-pencari-sesuap-nasi), apalagi tahu
bahwa ada jin yang beriman dan taat, maka pandangan kita terhadap jin akan
berubah. Lebih netral. Jin dan manusia sama saja, sama-sama makhluk Allah yang
tidak berdaya.
Cara ketiga, berlindung kepada penguasa para ’hantu’, siapa lagi
kalau bukan Allah, Tuhan pencipta kita semua. Kalau kita senantiasa ingat
kepada Allah, yang menciptakan dan menguasai para jin, maka diri kita akan
menjadi tenang. Kalau kita selalu ingat bahwa Allah itu Maha Melihat, dan
selalu ’ada’ di samping kita, maka kita menjadi jauh lebih berani. Kepada siapa
lagi tempat berlindung yang lebih baik, kecuali hanya kepada Allah?
Demikianlah tiga kiat praktis mengurangi rasa takut. Ya takut
pada hujan, takut ular, maupun takut hantu.
Kira-kira, bagaimana menerapkan tiga kiat itu untuk mengatasi
rasa takut menghadapi kehidupan? Takut kurang uang misalnya, atau takut
menghadapi boss misalnya?
catatan kecil :
- kalau kita sudah beriman dan yakin bahwa semua dalam kendali ALLAH, mau dikemanakan lagi...tambahkan rasa syukurmu dan rasa mengingatNYA di setiap waktu. INSYA ALLAH semua masalah dan cobaan akan berlalu dan membuahkan rasa senang atas pemberiaannya.buat rasa cobaan lagi yang hadir dibenak kita tapi rasa kasih sayang ALLAH masih memprhatikan kita.
- Semua dalam ridlo ALLAH atau ijin ALLAH kalau kita mau mengenal pasti dan pasti semua masalah dan cobaan akan terhapuskan dengan pertolonganNYA.
- Perbanyak melakukan kebaikan kepada semua, sholat hajat dan taubat untuk membuka masalah kita dan lakukan amal sedekah untuk memperlanjar hajat kita, bukan tidak ada solusi tetapi kita masih lebih percaya pada masalah kita sendiri.
Tag :
KISAH NYATA,
Tips Islami
4 Komentar untuk "Kisah Mengatasi Rasa Takut"
Assallammuallaikum wr wb
ijin menyimak dan salam persaudaraan terus update hatur nuhun
benar,semakin banyak memberi semakin banyak rizki datang, ya allah beri kemudahan untuk mengeluarkan rizki sebanyak-banyaknya
Jadi Jin juga men cari sorga
Aku ngak takut lagi insyaallah
Indahnya Berbagi - ALLAH MAHA KAYA
Pena Sahabat Kisah Keajaiban Sedekah & Cerita Islam